Mengenal Color Correction dalam Film

Mengenal color correction dalam film, fungsi dasar, manfaat, teknik dasar color correction dan perbedaan color correction dan color grading dalam film.

mengenal-color-correction-dalam-film
Mengenal color correction dalam film via pixabay - ahmadjoni.com

Ahmadjoni.com - Hai, Ahmad Joni di sini. Dalam produksi film, warna memainkan peran penting dalam menyampaikan emosi, suasana, dan cerita. Color correction adalah proses penting dalam pascaproduksi untuk memastikan konsistensi warna, memperbaiki kesalahan pencahayaan, dan menciptakan tampilan visual yang menarik. Nah untuk itu, di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang color correction, tekniknya, perbedaan color correction dengan color grading.

Mengenal Color Correction dalam Film

A. Pengertian Color Correction

Color correction adalah proses teknis dalam pascaproduksi film atau video yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyeimbangkan warna agar tampak natural dan konsisten. Proses-proses color correction biasanya meliputi penyesuaian hal-hal berikut ini:

  • White balance (keseimbangan warna putih)
  • Exposure (kecerahan gambar)
  • Contras (perbedaan antara area terang dan gelap)
  • Saturation (intensitas warna)

4 hal tersebut biasanya akan dilakukan editor sebagai tahap color correction.  Mengapa dilakukan color correction terlebih dahulu? 

Biasanya , ketika syuting, misal adegan di luar rumah, meskipun menggunakan kamera yang sama, akan terjadi perubahan warna, gelap terang, kecerahan gambar antar gambar satu dengan gambar yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti terjadinya perubahan intensitas cahaya di luar ruangan, terjadinya perubahan waktu dan lain sebagainya. 

Nah, untuk menyamakan warna, pencahayaan di setiap footage, dilakukanlah color correction. Singkatnya, Tujuan dilakukan color correction adalah memastikan warna dalam footage akurat sebelum dilakukan proses kreatif seperti color grading. 

Contoh:

Dalam film The Revenant (2015), color correction digunakan untuk menyeimbangkan warna adegan yang direkam dalam cahaya alami (natural lighting) agar tidak terlalu kuning atau biru.

B. Fungsi Dasar Color Correction

Color correction memiliki beberapa fungsi utama antara lain:

1. Memperbaiki Kesalahan Warna

Fungsi dasar color correction yang pertama adalah memperbaiki kesalahan warna. Salah satunya adalah Mengoreksi white balance yang tidak akurat karena pencahayaan berbeda. Selain itu, pada tahap color correction juga menghilangkan color cast (dominasi warna yang tidak diinginkan, misalnya terlalu hijau karena lampu neon).

2. Menyamakan Warna Antar Adegan

Dalam film, setiap degan yang direkam di waktu berbeda (siang vs. malam) harus terlihat konsisten. Untuk itu, melalui tahap color correction, editor harus mampu menyamakan warna antar adegan agar memiliki warna yang sejalan dalam antar adegan. .

Contoh: 

Dalam Mad Max: Fury Road (2015), warna adegan gurun disesuaikan agar tidak terlalu variatif.

3. Meningkatkan Detail Gambar

Color correction juga berfungsi memperjelas shadow (bayangan) dan highlight (cahaya terang) tanpa over-exposed atau under-exposed sehingga mampu meningkatkan detail gambar.

4. Persiapan untuk Color Grading

Fungsi color correction selanjutnya adalah sebagai persiapan untuk melakukan tahap color grading. Pada tahap color correction, editor akan menyamakan warna antar adegan, memberikan dasar yang bersih. Jika warna sudah sama, setiap footage sudah dirapikan, setelah itu barulah editor bisa memberi  sentuhan gaya warna tertentu (misal, nuansa biru untuk suasana futuristik) sesuai visi misi sutradara. 

Contoh:

Film The Raid (2011) yang diberi sentuhan nuansa biru setelah di color grading.

C. Teknik Dasar Color Correction

1. White Balance Adjustment

Salah satu teknik dasar color correction adalah white balance adjustment. Teknik ini digunakan untuk menetralkan warna putih agar tidak terlalu kuning (hangat) atau biru (dingin). Untuk melakukannya, kamu bisa menggunakan eyedropper tool pada area yang seharusnya putih atau abu-abu netral. Atau kamu bisa juga mengatur secara manual dengan temperature (Kelvin) dan tint (hijau/magenta) melalui software editing.

2. Exposure dan Contrast

Teknik dasar color correction selanjutnya adalah exposure dan contrrast adjustment. Teknik ini dilakukan untuk mengatur kecerahan gambar secara keseluruhan dan memperjelas perbedaan antara gelap dan terang pada gambar. Untuk melakukan teknik exposure dan contrast secara akurat, kamu harus menggunakan histogram pada software editing untuk menghindari clipping (hilangnya detail di area gelap/terang).

3. Saturation & Hue

Teknik dasar color correction selanjutnya adalah saturation & hue. Teknik ini dilakukan untuk mengatur intensitas warna (vibrant vs. muted) dan mengubah rona warna (misal, merah menjadi oranye). 

4. Matching Warna Antar Shot

Teknik selanjutnya adalah matching warna antar shot. Teknik ini dilakukan untuk memastikan setiap shot memiliki warna yang sama. Contoh: Adegan dialog yang direkam dari beberapa angle, harus memiliki warna kulit yang sama. 

Untuk melakukan teknik ini, kamu perlu menggunakan scopes pada software editing (waveform, vectorscope) untuk memastikan konsistensi pada gambar.

D. Perbedaan Color Correction vs. Color Grading

Tidak sedikit editor pemula yang masih mengalami kebingungan, apa perbedaan color correction dan color grading. Singkatnya, color correction merupakan tahap mengkoreksi warna agar sesuai antar shot, sedangkan color grading merupakan tahap memberi sentuhan warna agar sesuai dengan mood film dan memberi dramatisasi pada gambar. 

Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan color correction dan color grading, silakan simak tabel berikut ini:

COLOR CORRECTION

COLOR GRADING

Proses teknis untuk memperbaiki warna           

Proses kreatif untuk menciptakan gaya visual

Wajib dilakukan sebelum grading

Opsional, tergantung gaya film

Fokus pada akurasi (kulit natural, white balance benar)

Fokus pada emosi (misal, nuansa biru untuk kesan dingin)

Contoh: Memperbaiki warna yang terlalu kuning

Contoh: Memberikan look "film noir" dengan kontras tinggI

E. Software untuk Color Correction

Ada beragam software yang bisa kamu gunakan untuk melakukan color correction, seperti berikut ino:

1. DaVinci Resolve (Gratis & Berbayar)

DaVinci Resolve adalah salah satu software color correction terbaik di industri post-production, dirancang khusus untuk memperbaiki dan menyempurnakan warna secara akurat. Dengan fitur canggih seperti Primary Color Corrector, Color Wheels, dan RGB Parade Scopes, kamu dapat dengan mudah menyeimbangkan white balance, mengoreksi eksposur, serta memperbaiki warna yang tidak konsisten. 

Software ini mendukung berbagai format video dan ruang warna (color space) untuk memastikan presisi dalam setiap proyek. Dikombinasikan dengan real-time processing dan alat analisis warna profesional seperti waveform dan vectorscope, DaVinci Resolve menjadi solusi ideal bagi editor dan colorist yang membutuhkan koreksi warna teknis yang cepat dan akurat.

2. Adobe Premiere Pro

Adobe Premiere Pro (Lumetri Color) adalah alat color correction terintegrasi yang memungkinkan pengguna melakukan koreksi warna dasar secara efisien langsung dalam timeline editing. Dengan fitur seperti Auto Color, White Balance Selector, dan Tonal Range Controls, kamu dapat dengan cepat menyesuaikan eksposur, menetralkan warna yang tidak akurat, dan memperbaiki kontras. 

Panel Lumetri Scopes (termasuk waveform, vectorscope, dan histogram) membantu menganalisis warna secara objektif, sementara Curves dan Color Wheels memungkinkan penyesuaian yang lebih presisi. 

Meskipun tidak selengkap dedicated grading software, Lumetri Color dalam Premiere Pro memberikan solusi praktis untuk koreksi warna teknis tanpa perlu beralih ke aplikasi lain, cocok untuk editor yang mengutamakan efisiensi workflow.Kelebihan: Terintegrasi dengan editing, mudah bagi pemula.

3. Final Cut Pro X

Final Cut Pro X menyediakan alat color correction yang kuat dan mudah digunakan, terutama melalui fitur Color Board dan Color Wheels, yang memungkinkan penyesuaian presisi pada shadows, midtones, dan highlights. Dengan dukungan HDR, wide color gamut, dan scopes (termasuk waveform dan vectorscope), pengguna dapat secara akurat menyeimbangkan white balance, memperbaiki eksposur, serta mengoreksi warna yang tidak konsisten. 

Meskipun lebih dikenal sebagai software editing, Final Cut Pro X menawarkan workflow color correction yang efisien dengan real-time preview, memudahkan proses koreksi warna dasar tanpa perlu beralih ke aplikasi eksternal. Cocok untuk editor yang menginginkan solusi cepat dan terintegrasi dalam satu platform.

4. Filmora (Beginner-Friendly)

Wondershare Filmora adalah software editing video yang ramah pengguna dengan fitur dasar color correction untuk pemula dan editor kasual. Software ini menyediakan penyesuaian dasar seperti white balance, exposure, contrast, dan saturation, serta filter preset untuk perbaikan cepat. 

Meski tidak memiliki alat analisis profesional seperti waveform atau vectorscope, slider yang intuitif dan dukungan 3D LUT memungkinkan koreksi warna sederhana. 

Fitur Auto-Enhance-nya membantu memperbaiki pencahayaan yang buruk hanya dengan satu klik, cocok untuk konten kreator yang butuh koreksi cepat tanpa kerumitan teknis. Namun, Filmora tidak dirancang untuk koreksi warna presisi seperti software profesional lainnya. 

F. Tips Melakukan Color Correction

Jika kamu ingin melakukan color correction, beberapa tips berikut ini mungkin bisa membantumu dalam melakukan color correction dengan benar. Tips-tips melakukan color correction di antaranya sebagai berikut:

1. Gunakan Monitor yang Dikalibrasi

Monitor biasa sering menampilkan warna tidak akurat. Untuk itu, kamu perlu menggunakan monitor yang dikalibrasi. Ada banyak jasa untuk mengkalibrasi monitor. Atau, jika ada budget lebih, belilah monitor yang memiliki akurasi warna 100%. Monitor dengan akurasi warna 100% biasanya ditandai dengan Adobe $RGB 100% pada produknya.

2. Perhatikan Skin Tone

Ketika melakukan color correction, kamu perlu memperhatikan warna kulit subjek. Warna kulit harus natural (tidak terlalu merah atau hijau).

3. Hindari Over-Saturation

Warna terlalu terang bisa mengganggu mata dan terlihat tidak profesional. Untuk itu, kamu perlu menghindari over saturation. 

4. Pelajari Scopes (Waveform, Vectorscope)

Untuk melakukan color correction, kamu tidak hanya mengandalkan mata saja. Kamu perlu mempelajari scope. Alat/ tools ini digunakan untuk menganalisis warna secara objektif. Scopes ini biasanya sudah terdapat pada software color correction/ software editing.

G. Tips Belajar Color Correction

Bagimana? Tertarik untuk mempelajari color correction. Nah, untuk lebih mendalami color correction, berikut tips belajar color correction yang efektif:

1. Mulai dengan Footage Berkualitas

Untuk memulai belajar color correction, mulailah dengan File RAW atau LOG. File RAW atau LOG mampu memberikan fleksibilitas lebih saat belajar color correction.

2. Ikuti Tutorial Step-by-Step

Beberapa channel youtube seperti channel Youtube Ahmad Joni  sering membuat tutorial seputar film, salah satunya color correction. Nah, kamu perlu mengikuti tutorial step by step agar lebih memahaminya.

3. Analisis Film Favorit

Punya film favorit? Analisis film favoritmu! Perhatikan bagaimana warna digunakan di film seperti Blade Runner 2049 (nuansa oranye-biru).

4. Praktik Setiap Hari

Untuk mendalami color correction, tidak cukup hanya sekali belajar. Kamu perlu praktik setiap hari. Caranya. kamu bisa mencoba koreksi footage berbeda (landscape, portrait, low-light) agar semakin terlatih melakukan color correction.

Color correction adalah fondasi penting dalam pascaproduksi. Dengan menguasai teknik dasar dan alat yang tepat, kamu bisa menghasilkan gambar yang lebih profesional dan siap untuk proses kreatif selanjutnya. Mulailah dengan software seperti DaVinci Resolve atau Premiere Pro, dan terus berlatih!

Itu saja pembahasan tentang Mengenal Color Correction dalam Film.

Oh ya, jangan lupa subscribe channel youtube Ahmad Joni ya untuk belajar tutorial seputar film, color correction, sinematografi dan editing audio visual. Saya Ahmad Joni, sampai jumpa lagi di artikel seputar tutorial film,  TV dan content creator lainnya!


Ahmad Joni
Ahmad Joni Rutin membuat film pendek, tutorial membuat film, editing dan animasi di website ahmadjoni.com & youtube Ahmad Joni Pro

Posting Komentar untuk "Mengenal Color Correction dalam Film"